You are here

Ulasan Film Wedding Agreement, Kesepakatan Menikah karena Dijodohkan

Untuk kamu pecinta film sinetron, tidak ada kelirunya untuk luangkan waktu menonton film "Wedding Agreement". Dimainkan oleh Refal Hady dan Cantik Permatasari, film ini menceritakan masalah pernikahan yang muncul karena perjodohan. Kamu yang menyukai dengan type narasi semacam ini jangan melewati film ini lho.

Ingi mendapatkan uang tambahan hanya dengan bermain game? Kunjungi okeplay777

Disutradarai oleh Archie Hekagery, film ini dapat buat kamu suka, bersedih, sekalian baper bersama. Nach, buat yang ingin tahu, dapat check ulasannya berikut ini. Tidak ada spoiler kok!

1. Pernikahan karena dijodohkan
Dikisahkan Bian (Refal Hady) menikah dengan Tari (Cantik Permatasari) karena keinginan orang-tua Bian. Pernikahan ini terang segera membuat Bian depresi karena rupanya dianya sudah lebih dulu tunangan dengan pacarnya, Sarah (Anggini Haque). Kebalikannya, Tari yang dengan tulus terima pernikahan ini dan usaha menjadi istri yang berbakti dan menyukai Bian.

2. Kesepakatan pernikahan dari Bian
Belum tadi malam pernikahan mereka, Bian telah memberikan selembar kertas berisi kesepakatan pranikah dengan materai yang perlu diberi tanda tangan Tari. Surat itu berisi bagaimana kehidupan pernikahan mereka akan berjalan. Bian tidak ingin terkait berbentuk apapun itu dengan Tari, karena dianya benar-benar menyukai Sarah. Dalam kesepakatan itu disebut bila mereka harus berpisah sesudah satu tahun menikah.

3. Jalinan manis yang mengada-ada
Jalinan pernikahan mereka yang muncul karena mau tak mau mewajibkan Bian bersandiwara berbahagia dengan Tari di muka keluarganya. Ia tidak mau ada orang yang mengetahui masalah bagaimana kehidupan rumah tangganya yang sebetulnya. Seringkali Bian memaksakan Tari ikuti dramanya untuk mempunyai jalinan pernikahan yang berbahagia.

4. Interferensi orang ke-3
Hubungan Bian dan Tari kenyataannya selalu mendapatkan interferensi orang ke-3 . Sarah yang telah merajut jalinan dengan Bian lebih dari lima tahun itu tidak dapat melepas pasangannya demikian saja. Pernikahan Bian dan Tari yang semenjak awalnya telah sulit, harus memperoleh masalah dan halangan sehari-harinya karena kegelisahan hati Bian sendiri.

Seperti film sinetron secara umum, "Wedding Agreement" sebagai film enteng yang dapat dicicipi dengan tidak berpikir keras. Sinetron yang ditampilkan benar-benar kental dan scene manis di antara Tari dan Bian kadang-kadang sukses buat baper. Walau akting orang ke-3 nya condong ‘kaku' dan dibikin kurang berani, tetapi film ini terhitung sukses mengeduk isi hati penontonnya.

Refal Hady secara mengagetkan sanggup membuat situasi bersedih cuma dari raut muka yang dibikinnya. Belum sampai menangis sich, tetapi menyaksikan aktingnya yang alami membuat emosi di filmnya cukup tersampaikan. Cukup mulus untuk ukuran film sinetron, dapat dicicipi hati berbahagia sesudah melihat.

Hanya dengan bermain game bisa dapat uang berlimpah? Bisa dong, kunjungi slot online sekarang juga.

Satu kali lagi, seperti umumnya film sinetron secara umum, "Wedding Agreement" termasuk juga film yang dapat diterka bagaimana akhir ceritanya. Bahkan juga tidak harus menyaksikan trailer, cuma dari poster atau bagian skenario saja rasanya orang telah dapat mengetahui arah muara film ini ke mana.

Film yang enteng, manis, dan gampang dicicipi, IDN Times memberi score 3,5/5 untuk "Wedding Agreement". Janganlah lupa bantu terus perfilman Indonesia dengan menonton langsung di bioskop ya!